Internal Audit Indonesia's

Agustus 26, 2010

Belajar Memahami Pola Pikir Orang HRD

Filed under: Tips Seputar Wawancara Kerja — internalauditindonesia @ 12:00 am

Setiap kali membaca puluhan CV atau resume yang setiap harinya masuk ke inbox saya, ada satu hal yang rasanya masih mengganggu pikiran. Boleh dibilang dari rata-rata 20 CV atau resume yang saya terima, sekitar 15 diantaranya akan saya hapus. Maksimal 3 CV atau resume akan saya masukkan ke database, dan sisanya akan saya proses untuk kemudian selanjutnya dilakukan pre-screened melalui phone interview.

Itu artinya hanya 10% yang memiliki kesempatan untuk diproses pada saat ini, 15% yang memiliki kesempatan untuk diproses di waktu-waktu yang akan datang, dan 75% sisanya tidak akan pernah diproses lagi.

Kalau mau jujur, sebagai headhunter ingin rasanya saya bisa membuat angka persentase kandidat yang lolos pada seleksi awal ini bisa naik, minimal 20% bisa diproses saat ini dan 25% bisa dimasukkan ke database.

Masalahnya hanya satu: saya tidak akan pernah bisa membuat keinginan tersebut menjadi sebuah kenyataan bila setiap harinya masih saja banyak kandidat yang mengirimkan dokumen lamaran kerja yang memang pada dasarnya tidak layak untuk diproses (kalau mengikuti bahasa teman saya yang pernah bekerja sebagai HRD pada salah satu perusahaan terbesar di negeri ini: dokumen sampah)

Pahit memang, tapi itulah kenyataan yang terjadi.

Banyak hal yang membuat satu dokumen lamaran kerja menjadi tidak layak untuk diproses. Namun bila ditelusuri lebih mendalam, ada satu benang merah yang bisa saya sampaikan mengapa jauh lebih banyak dokumen lamaran kerja yang dihapus (bila dikirim melalui email) atau dibuang (bila dikirim melalui pos), yaitu masih banyaknya kandidat atau job seekers yang belum memahami pola pikir orang HRD secara baik.

Hampir selalu yang terjadi adalah kandidat atau job seekers dalam CV atau resumenya lebih banyak mengedepankan hal-hal yang dirasa penting bagi dirinya, tapi lupa mengedepankan hal-hal yang dirasa penting bagi orang HRD.

Sehingga kemudian menjadi tidak ada gunanya kalau dalam CV atau resume anda membanggakan prestasi (katakanlah) sebagai kapten tim cheerleaders yang menjuarai turnamen daerah sewaktu anda masih SMA, kalau anda tidak bisa menunjukkan korelasi yang signifikan antara prestasi tersebut dengan job requirements untuk posisi yang anda lamar.

Sebetulnya topik ini sudah pernah saya bahas sebelumnya, tapi dengan bahasa yang sedikit lain (meskipun inti dari pesan yang ingin disampaikan tetap sama). Garis besar pemikiran yang saya tulis pada artikel tersebut sebetulnya adalah kunci untuk memahami pola pikir orang HRD yang melakukan seleksi pada dokumen lamaran kerja yang anda kirimkan.

Bila anda bisa memahami tulisan tersebut dan kemudian mengkombinasikannya dengan tip & trik menulis CV atau resume, saya jamin tingkat kesuksesan anda untuk lolos dari tahap seleksi awal pun akan meningkat tajam, jadi tidak ada lagi cerita mengirimkan puluhan dokumen lamaran kerja tanpa pernah sekalipun mendapatkan panggilan interview.

Pada kesempatan menulis berikutnya saya berencana untuk melakukan real case study dari satu lowongan kerja yang pernah saya proses.

Saya akan tunjukkan secara detail kepada anda:

  • Bagaimana membaca iklan lowongan kerja atau job requirements secara seksama dan melakukan self assessment untuk menilai apakah anda memiliki peluang yang cukup bagus untuk lolos seleksi tahap awal.
  • Bagaimana menyesuaikan isi cover letter dan CV atau resume dengan job requirements.
  • Bagaimana menyusun secara sistematis sebuah CV atau resume yang membuat orang HRD “tidak sabar” untuk segera menghubungi anda.
  • Satu strategi sederhana namun efektif untuk mengirimkan email yang membuat orang HRD “terpancing” untuk membuka email dari anda dan kemudian membaca secara seksama cover letter, CV atau resume anda.
  • Bagaimana dengan mudah membuat layout CV atau resume yang lengkap, rapi, namun tetap jelas dibaca.

Sumber : Suryosumarto.com

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.