Internal Audit Indonesia's

Agustus 26, 2010

10 Kesalahan Fatal dalam Mengirimkan Dokumen Lamaran Kerja Melalui JobsDB

Filed under: Tips Seputar Wawancara Kerja — internalauditindonesia @ 12:00 am

Sejak kurang lebih dua minggu terakhir, saya melakukan eksperimen dengan mengiklankan beberapa posisi lowong di beberapa perusahaan klien saya melalui JobsDB, yang notabene sudah dikenal sebagai website paling populer di mata para job seekers.

Meskipun sejak awal bekerja di industri rekrutmen saya sudah menyadari bahwa beriklan di JobsDB ataupun job boards lainnya memerlukan kesabaran yang tinggi untuk menemukan kandidat yang tepat, tapi sampai hari ini terus terang saya masih saja takjub memperhatikan betapa cerobohnya banyak kandidat dalam mengirimkan dokumen lamaran kerja.

Saya mencoba mengumpulkan 10 kesalahan paling fatal yang umum saya temukan dari para kandidat yang mengirimkan aplikasi melalui JobsDB, yang tidak hanya memperkecil kemungkinan dimasukkan kedalam shortlist, tapi lebih parahnya… membuat aplikasi anda akan langsung dibuang atau dihapus.

10. Menggunakan cover letter standar

Menulis cover letter pada email ini sedikit banyak memang beresiko, karena bila anda tidak mengetahui bagaimana caranya menulis dengan teknik yang efektif dan efisien, salah-salah email anda malah akan dihapus karena dianggap cuma membuang waktu si recruiter.

Sebagai contoh untuk memperjelas apa yang saya maksudkan, silakan anda baca iklan lowongan kerja yang saya pasang beberapa waktu yang lalu di JobsDB.com

Associate Project Manager

Dari iklan diatas, saya menerima cover letter yang ditulis pada email sebagai berikut:

Aplikasi 1

Nah, yang menjadi masalah adalah isi dari cover letter tersebut merupakan format standar dari JobsDB.com, which is not good because it’s totally pointless.

Lalu bagaimanakah bentuk cover letter pada email yang formatnya bisa disarankan?

Silakan lihat contoh cover letter pada email dibawah ini:

Aplikasi 2

Nah, sekarang mari kita bahas satu-persatu kenapa cover letter ini efektif, efisien dan mau tidak mau membuat si recruiter tergerak untuk membaca CV yang dilampirkan secara lebih detail.

1. Email Subject. Secara jelas menyebutkan posisi yang dilamar beserta dengan pengalaman relevan yang dimiliki. Dengan email subject seperti ini, si recruiter pasti langsung tertarik untuk membaca lebih rinci isi dari email tersebut.

2. Body of Email. Anda perhatikan dari total empat paragraf yang tersusun, tidak ada satu paragraf pun yang ditulis lebih dari tiga baris. Cover letter pada email harus diusahakan singkat dan padat. Ingat, email anda hanya akan dibaca tidak lebih dari sepuluh detik.

3. Relevant Experience. Supaya tepat sasaran, tuliskan relevant experience kedalam cover letter yang dituliskan pada email anda. Silakan dilihat kembali paragraf 2 dan paragraf 3 pada contoh cover letter tersebut, lalu anda baca job requirement pada contoh iklan diatas. Paragraf 2 dan paragraf 3 secara tepat sasaran menyebutkan critical requirements yang dicari oleh si recruiter.

Menulis cover letter pada email sebetulnya tidak sulit. Kesulitan akan dialami kalau anda memaksakan diri untuk mengirimkan lamaran kerja untuk posisi yang tidak sesuai dengan kualifikasi anda.

Perlu diingat juga bahwa setiap langkah akan menentukan apakah lamaran anda akan diproses atau tidak. Dimulai dari email subject -> body of email -> relevant experience -> CV read.

Ketika email subject anda tidak memancing perhatian si recruiter dalam artian yang positif, jangan salahkan kalau email anda mungkin terlewat untuk dibaca.

Itulah pula sebabnya kenapa dari dulu saya selalu menekankan betapa pentingnya untuk “sadar diri” dengan hanya mengirimkan CV anda untuk melamar posisi yang minimal memenuhi 90%  dari seluruh kualifikasi yang anda miliki.

9. Cover letter yang terlalu panjang

Intinya, buatlah cover letter yang singkat dan mengena pada sasaran. Usahakan orang bisa membacanya dalam waktu hanya 5 detik untuk mendapatkan gambaran singkat mengenai kualifikasi dan kompetensi anda. Ini erat kaitannya dengan nomor 10 diatas.

8. Mengirimkan dokumen lamaran kerja ke alamat email selain yang tercantum

Ini betul-betul terjadi dan baru saya temukan kali ini. Seorang kandidat mengirimkan dokumen lamaran kerja yang saya iklankan di JobsDB ke alamat email yang hanya saya pergunakan untuk administrasi RSS di Feedburner. Saya dengan senang hati memberikan poin 10 kepada kandidat ini untuk kemampuan business intelligence, tapi poin 0 untuk kemampuan mematuhi instruksi tertulis.

7. Mengirimkan CV standar

Saya bisa sangat memahami bahwa menyesuaikan dan mengubah CV anda untuk setiap posisi yang anda lamar bukan merupakan perkara mudah, justru sebaliknya sangat merepotkan dan memakan waktu. Saya beritahu satu rahasia, kalau anda tidak mau bersusah-payah menyesuaikan CV anda dengan job requirements untuk setiap posisi, maka hiring manager atau stafnya juga tidak akan mau bersusah-payah membacanya lebih lanjut. Tombol DEL pada keyboard akan menjadi pilihan yang lebih menarik.

6. Mengirimkan dokumen lamaran kerja dengan data kadaluarsa

Tidak ada yang lebih menjengkelkan ketika akhirnya bisa menemukan CV dari seorang kandidat yang memenuhi semua job requirements, tapi ketika coba dihubungi ternyata nomor hp-nya sudah tidak aktif atau alamat emailnya bouncing.

5. Mengirimkan dokumen lamaran kerja dengan attachment 5 MB

Ketika anda melampirkan semua sertifikat yang anda miliki sebagai bagian dari dokumen lamaran kerja yang anda kirimkan, bukan berarti itu akan membuat dokumen anda akan masuk kedalam shortlist, tapi kemungkinan besar justru membuatnya makin cepat masuk kedalam Trash folder.

4. Mengirimkan dokumen lamaran kerja tanpa membaca job requirements

Saya sering tidak habis pikir bagaimana mungkin orang yang hanya paham menggunakan MS Office sebagai end-user dan bukan berlatar belakang pendidikan IT tetapi dengan sangat pede mengirimkan lamaran untuk posisi Software Engineer?

3. Mengirimkan dokumen lamaran kerja melalui Batch Apply

Di JobsDB ada fasilitas Batch Apply, dimana seorang kandidat bisa mengirimkan dokumen lamaran kerja ke banyak lowongan kerja yang diiklankan secara sekaligus, cukup dengan mengklik satu tombol saja. Ini tentunya menjadi salah satu alasan kenapa kesalahan nomor 4 diatas makin sering terjadi. Akan tetapi di mata hiring manager ataupun stafnya, Batch Apply kurang lebih bisa disamakan seperti Spam Apply.

2. Mengirimkan dokumen lamaran kerja asal-asalan

Saya sangat sering menerima dokumen lamaran kerja yang seakan-akan dibuat secara asal-asalan. Penuh dengan kesalahan ejaan, tidak informatif, dan lebih menonjolkan prestasi sekolah atau prestasi lain yang tidak relevan dibandingkan pengalaman kerjanya. Tidak jelas inti dan tujuan dari dokumen tersebut apa. Tiap kali menerima dokumen semacam itu, saya hanya perlu waktu 3 detik untuk menekan tombol DEL.

1. Mengirimkan dokumen lamaran kerja salah sambung

Kesalahan paling fatal yang saya temui dan membuat saya hanya perlu waktu sekitar 1 detik (maksimal 2 detik) untuk menekan tombol DEL adalah mengirimkan yang saya sebut sebagai dokumen kerja salah sambung.

Para kandidat yang mengirimkan dokumen lamaran kerja untuk lowongan yang diiklankan oleh PT DEL Jaya untuk posisi Penghapus Dokumen, tapi pada dokumen lamaran kerjanya mencantumkan bahwa aplikasi ini ditujukan kepada PT Salah Sambung untuk posisi Penjaga Telepon tidak akan pernah bisa berharap bahwa saya akan membaca melewati tiga kalimat.

———

Pesan yang ingin saya sampaikan dari tulisan ini sebetulnya sangat sederhana. Kalau anda memang menginginkan sebuah pekerjaan di tempat baru yang lebih baik dari tempat kerja anda sekarang, curahkan waktu dan tenaga untuk mempersiapkan secara serius aplikasi atau dokumen lamaran kerja yang betul-betul profesional.

Saya pribadi sangat tidak sependapat dengan opini yang menyatakan bahwa mencari kerja itu sebetulnya hanyalah Numbers Game. Semakin banyak mengirimkan CV maka semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan.

Justru yang terjadi sebaliknya, semakin banyak mengirimkan CV yang tidak sesuai dengan kualifikasi anda, maka akan makin sering pula anda ditolak. Makin sering anda ditolak maka akan semakin frustrasi pula anda jadinya.

Dengan mengubah persepsi anda mengenai proses mengirimkan lamaran kerja ini, saya sangat yakin bahwa anda akan semakin mudah menemukan pekerjaan yang tepat dan dengan effort yang relatif lebih ringan dibandingkan mengirim ratusan dokumen lamaran kerja kemana-mana.

Sumber : Suryosumarto.com

2 Komentar »

  1. Terima kasih. Tips menarik dan sangat berguna.

    Komentar oleh arman — Februari 23, 2011 @ 12:35 pm | Balas

  2. thank.. sangat membantu untuk membuat file menjadi lebih berisi

    Komentar oleh M.A.S — Juli 20, 2012 @ 5:50 pm | Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.